Dari segi bahasa Alquran, kata jin terambil dari akar kata yang terdiri dari tiga huruf: jim, nun, nun.
Menurut pakar-pakar bahasa, semua kata yang terdiri dari rangkaian ketiga huruf ini
mengandung makna ketersembunyian atau ketertutupan. Kata janna dalam Alquran surah
Al-An'am ayat 76 berarti menutup. Kebun yang lebat pepohonannya sehingga menutup
pandangan dinamai jannah. Surga juga dinamai jannah karena hingga kini ia masih tersembunyi, tidak terlihat oleh mata. Manusia yang tertutup akalnya (gila) dinamai majnuun, sedangkan bayi yang masih dalam perut ibu karena ketertutupannya oleh perut dinamai janin. Al-junnah adalah perisai karena dia menutupi seseorang dari gangguan orang lain, baik fisik maupun nonfisik.
Orang-orang munafik menjadikan sumpah mereka sebagai junnah demikian Alquran surah
Al-Munafiqun ayat 3, yakni menjadikannya sebagai penutup kesalahan agar mereka terhindar dari kecaman atau sanksi. Kalbu manusia dinamai janaan karena ia dan isi hati tertutup dari pandangan dan pengetahuan. Karena itu pula roh dinamai janaan. Kubur, orang mati, kafan semuanya dapat dilukiskan dengan kata janaan karena ketertutupan dan ketersembunyian yang selalu berkaitan dengannya.
Kata jin pun demikian, ia tersembunyi dan tertutup. Demikian tinjauan kebahasaan. Tetapi, apa makna ketertutupan dan ketersembunyiannya, serta sampai di mana batasnya? Inilah yang menjadi bahasan para pakar dan masyarakat sejak dahulu, bahkan hingga kini.
Download Ebook (175.38 KB)
Wednesday, October 8, 2008
Buku Tentang Seluk Beluk Jin
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Saran dan kritik silahkan masukkan disini :